News

Ethiopian Airlines : Pesawat Boeing 737 Max 8 Diberhentikan

Ethiopian Airlines : Pesawat Boeing 737 Max 8 Diberhentikan

Liputan7up – Beberapa perusahaan penerbangan telah menghentikan penggunaan pesawat terbang jenis Boeing 737 Max 8, dikarenakan pesawat dengan jenis yang sama mengalami kecelakaan dan menewaskan seluruh penumpang dengan total berjumlah 157 orang.

Penerbangan ET302 ke Nairobi yang baru saja lepas landas melalui Ibukota Ethiopia Addis Ababa pada hari Senin mengalami kecelakaan yang naas.

Dikabarkan bahwa pesawat tersebut mengalami kerusakan teknikal dan meminta izin untuk kembali ke bandara, namun sebelum sampai menuju ke tujuan, pesawat tersebut telah jatuh.

Saat ini tim investigasi sedang menyusuri kejadian tersebut, Administrasi Penerbangan Sipil Cina memberikan perintah kepada seluruh penerbangan domestik agar pesawat jenis Boeing 737 Max 8 segera mendarat pada pukul 18.00 waktu setempat, dikarenakan prinsip yang mereka miliki yaitu “zero tolerance for safety hazards“, atau “toleransi nol untuk bahaya” demi keamanan warganya.

Cina merupakan salah satu negara dengan jumlah penerbangan terbesar yang menggunakan pesawat jenis Boeing 737 Max 8, dengan jumlah 97 pesawat, menurut salah satu media berita di Cina.

Baca juga berita seputar bola dengan klik di disini!!

Gerakan ini diikuti karena dikeluarkannya pemberitahuan dari Ethiopian Airlines bahwa seluruh pesawat jenis ini harus dihentikan penerbangannya sebagai bentuk pencegahan keselamatan.

Senin itu juga, Cayman Airlines segera menghentikan penerbangan dari dua pesawat jenis Boeing 737 Max 8 barunya sampai ada informasi lebih lanjut.

Senin itu juga menandakan bahwa kedua kalinya dalam kurun waktu 6 bulan adanya pesawat terbang Boeing yang jatuh dalam hitungan menit setelah lepas landas. Seekor pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 juga jatuh di tengah Laut Jawa pada Oktober lalu, menewaskan 189 penumpang.

Kedua kecelakaan ini sedang diinvestigasi dan tidak ditemukan adanya koneksi atau hubungan dari keduanya, namun kesamaan jenis pesawat dari insiden ini telah memberikan kesadaran untuk beberapa perusahaan penerbangan.

Mary Schiavo, seorang analis penerbangan CNN dan mantan Inspektur Jendral Transportasi Amerika menyebutkan bahwa kedua insiden ini “sangat mencurigakan”.

Pemerintah Kenya dan Ethiopia mengumumkan bahwa saat ini mereka telah menyediakan tim gabungan pada hari Senin untuk menginvestigasi kecelakaan tersebut. Di saat yang sama perusahaan Boeing juga sangat menyayangkan kejadian ini dan mengucapkan belasungkawa terhadap penumpang Ethiopian Airlines.

Tim teknis Boeing akan berangkat ke situs kecelakaan untuk menyediakan bantuan teknis dalam pengarahan dari Biro Investigasi Kecelakaan Ethiopia dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat.

Investigasi yang sedang berlanjut

Seorang saksi mata mengatakan bahwa ia melihat asap mengepul dari pesawat sebelum jatuh. GebreMariam, CEO dari Ethiopian Airlines mengatakan pada saat pemeliharaan rutin tidak ditemukan adanya permasalahan sebelum lepas landas.

Gebre juga menambahkan kalau pilotnya merupakan pilot senior Ethiopian Airlines yang memiliki jam terbang lebih dari 8.000 jam serta rekor terbang yang sangat baik.

Mengingat ini kejadian yang baru saja terjadi, kami masih belum bisa memberikan informasi detail mengenai penyebabnya. Yang bisa saya pastikan adalah, pesawat itu merupakan pesawat terbang baru yang tidak memiliki masalah teknis, diterbangkan oleh pilot senior dan tidak ada pernyataan yang bisa kami berikan sekarang.” kata GebreMariam.

Keesokan harinya, Sekretaris Transportasi Kenya, James Macharia mengatakan keluarga korban akan diberikan akses penuh, termasuk akomodasi dan penerbangan ke Ethiopia apabila diperlukan.

To Top